Ibu hamil sangat
rentan mengalami infeksi. Dari sekian banyak infeksi yang mengintai ibu hamil,
ada satu jenis infeksi yang harus di waspadai yaitu penyakit pneumonia.
Pneumonia yang terjadi saat hamil disebut dengan maternal pneumonia. Penyakit
ini dapat menimbulkan risiko komplikasi yang cukup tinggi dan dapat berdampak
buruk pada janin yang ada didalam kandungan. Pneumonia merupakan penyakit
infeksi baik disebabkan oleh virus, bakteri, maupun jamur yang menyerang paru -
paru dan biasanya menjadi komplikasi dari flu parah. Ibu hamil sangat rentan
terkena infeksi karena daya tahan tubuhnya cenderung melemah karena adanya
perubahan hormon. Selain itu, risiko terkena pneumonia saat hamil juga dapat
meningkat jika selama anda hamil anda juga mengalami anemia, memiliki asma,
aktif merokok saat hamil, dan mengidap penyakit kronis tertentu seperti HIV
atau AIDS.
Gejala penyakit
pneumonia hampir mirip dengan batuk biasa, tetapi apabila batuk semakin
memburuk dari hari ke hari dan disertai dengan sensasi sesak napas yang cukup
parah, hal ini dapat menjadi pertanda dari penyakit ini.
Selain itu, gejala
pneumonia saat hamil juga meliputi :
- Badan
terasa panas dingin (meriang)
- Demam
- Menggigil
- Kelelahan
yang berlebihan
- Kehilangan
selera makan
- Napas
cepat dan dangkal
- Muntah
- Nyeri
tenggorokan
- Sakit
kepala
- Sekujur
badan terasa nyeri dan ngilu
Penanganan maternal
pneumonia tidak jauh berbeda dengan penanganan pneumonia biasa, namun yang
perlu diperhatikan adalah daya tahan tubuh ibu hamil yang cenderung rendah
dapat menyebabkan pneumonia muncul lebih parah dari pada infeksi yang terjadi
pada orang dewasa. Dalam kasus yang cukup parah, maternal pneumonia juga dapat
menyebabkan bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah. Hal
itulah yang membuat harus tersedianya penanganan medis yang cepat dan mumpuni
agar tidak sampai menimbulkan risiko yang membahayakan.
Ketika mendiagnosis
apakah anda mengidap pneumonia atau tidak, pertama - tama dokter akan lebih
dahulu memeriksa riwayat kesehatan anda sejak sebelum hamil, mendengarkan suara
paru, mendapatkan foto rontgen paru, hingga melakukan analisis terhadap sputum
atau dahak. Apabila disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan
obat antibiotik yang aman untuk kehamilan seperti cephalosporin atau makrolid.
Lalu, apabila penyebabnya merupakan infeksi virus, maka dokter akan memberikan
obat antiviral untuk mengatasinya. Selain kedua obat itu, anda mungkin akan
diberikan obat penurun panas yang aman untuk ibu hamil serta disarankan untuk
istirahat dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi
atau kekurangan cairan.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: